img
img

Sejarah

Fakultas Kedokteran Gigi termasuk fakultas yang tertua dalam lingkungan Universitas Baiturrahmah, walaupun umurnya baru mencapai dua puluh dua tahun. Jumlah mahasiswanya pada saat ini sekitar 764 orang yang berasal dari lulusan berbagai sekolah menengah terutama dari Sumatera Bagian Tengah. Pada awalnya kegiatan Perkuliahan dan Praktium dilakukan  di Jl.Damar  Padang, semenjak tahun 1998 seluruh Perkuliahan dan Pratikum pindah ke Kampus baru di Aie Pacah, namun tugas Klinik seluruhnya dilakukan di Kampus lama di Jl.Damar Padang. Sejak Wisuda Pertama tahun 1993, fakultas ini telah menghasilkan sebanyak 360 orang lulusan yang bertugas diberbagai tempat di seluruh Indonesia.

   Sampai tahun 1985, di Sumatera Barat atau lebih tepatnya di Sumatera Bagian Tengah (Sumatera Barat, Riau dan Jambi) belum didapati Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, mencermati hal tersebut Yayasan Pendidikan Baiturrahmah yang saat itu mulai berkiprah dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Sumatera Barat, menyiapkan pendirian fakultas jenis tersebut.

   Melalui Kopertis Wilayah I Medan keluarlah Izin Operasional Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi Yayasan Pendidikan Baiturrahmah pada tahun 1985 dan setelah itu dengan terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0284/ O/1988 tanggal 18 Juni 1988 diberikanlah Status Terdaftar kepada Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi tersebut. Sejak tahun pendirian tadi dijalinlah kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan terutama dalam hal bantuan tenaga dosen. Ketergantungan ini sangat besar sekali apalagi mengingat program baru ini dalam Status Terdaftar sehinga tenaga penguji  Ujian Negara pun dibantu oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

   Dengan berdirinya Universitas Baiturrahmah tahun 1994 maka Sekolah Tinggi ini dimasukkan kedalam wadah Universitas dan sekaligus statusnya menjadi Fakultas Kedokteran Gigi. Pada tahun awal perkembangan Sekolah Tinggi / Fakultas ini, Yayasan Pendidikan Baiturrahmah memang menghadapi masalah besar, sungguh merupakan beban yang sangat berat yang mau tidak mau harus dipikul sendiri oleh Yayasan. Sampai tahun 2006 mahasiswa yang terdaftar sekitar 600-700 orang. Namun demikian Perkuliahan dan Praktikum diusahakan selancar mungkin, walaupun suara keluhan atau ketidakpuasan selalu saja terdengar. Syukur alhamdulillah dalam periode yang berat ini, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah telah dapat menghasilkan sebanyak 360 Wisudawan dan Wisudawati Dokter Gigi dan telah mengabdikan diri dibeberapa tempat instansi di Indonesia. Beberapa orang diantara alumni tersebut direkrut menjadi Dosen di Almamater mereka sendiri. Bahkan dua diantaranya dikirim untuk studi lanjut di Faculti Pergigian di University of Malaya Kuala Lumpur dan telah berhasil meraih gelar MDSc. Dengan memuaskan dan 1 orang Staf Pengajar juga telah berhasil meraih gelar Ph.D di Jepang. Hal ini sekaligus merupakan usaha dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah untuk membuktikan bahwa Universitas Baiturrahmah akan terus meningkatkan mutu pendidikan, dan dengan mutu pendidikan yang cukup baik tersebut maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, setelah memperoleh Rekomendasi dari BAN PT melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.001/BAN-PT/AK-I/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998, menetapkan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Baiturrahmah Terakreditasi dengan Peringkat B.

   Pada tahun 1990 FKG – UNBRAH mulai membuka Poliklinik Gigi untuk Umum dengan mengambil tempat di Jl.Damar I No.16 Padang. Dibagian Selatan Kompleks SD Baiturrahmah. Poliklinik ini merupakan sarana bagi mahasiswa FKG – UNBRAH yang telah duduk di Tingkat IV dan mulai menempuh Kepaniteraan Klinik yang ditentukan. Pada mulanya hanya Poliklinik ini mempunyai sekitar 30 Unit Gigi untuk semua Bagian / Departemen yang ada di Kedokteran Gigi, namun dengan perjalanan yang panjang mulai tahun 1995 Poliklinik Gigi sudah menempati gedung tersendiri dengan jumlah 4 lantai.

   Dengan semakin terbukanya akses informasi termasuk di Bidang Kesehatan dan Kedokteran Gigi, maka masyarakat juga semakin meningkat pengetahuannya tentang pentingnya Kesehatan termasuk Kesehatan Gigi. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap peningkatan kebutuhan suatu Pelayanan Kesehatan / Kedokteran Gigi, yang dapat memberikan layanan Komprehensif dan Mutakhir di sebuah Rumah Sakit. Kebutuhan Pelayanan Kesehatan / Kedokteran Gigi masyarakat yang canggih selama ini belum dapat sepenuhnya dilayani di Indonesia, khususnya Sumatera Bagian Tengah. Disini tidak hanya dituntut adanya Rumah Sakit Khusus Pendidikan Gigi dan Mulut tetapi Rumah Sakit tersebut harus menjadi pusat unggulan Pelayanan, Pendidikan dan Riset di Bidang Kedokteran Gigi.

   Pendidikan Kedokteran Gigi berpijak pada dua landasan yaitu Pendidikan Akademik dan Professional. Pendidikan untuk memperoleh sebutan Profesi Dokter Gigi didasari kemampuan di Poliklinik yang dimiliki Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. Poliklinik ini tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan Sarana Pendidikan Profesi yang Komprehensif, karena selama ini Poliklinik yang ada belum memenuhi kriteria suatu Rumah Sakit yang bersifat Akademik seperti belum tersedianya Ruang Operasi, Rawat Inap, Laboratorium Klinik dan Unit Gawat Darurat. Selama ini dalam mengatasi kekurangan sarana pendidikan tersebut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah bekerja sama dengan Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang dan Rumah Sakit Tipe D di daerah Kota Padang serta beberapa Puskesmas. Walaupun demikian kenyataanya sering kali dijumpai hambatan teknis di dalam pelaksanaannya karena adanya perbedaan kebijakan atau misi dari kedua institusi.

   Pada dekade terakhir ini  perkembangan Profesi Kedokteran Gigi khususnya di Indonesia telah berkembang pesat, ditandai dengan terus meningkatnya minat untuk meningkatkan kemampuan Profesi kalangan Dokter Gigi dengan Pendidikan Formal / Terstruktur. Perkembangan ini telah menjadi pemicu perlunya suatu sarana untuk menjawab tuntutan perkembangan Profesi tersebut antara lain adalah suatu sarana “Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut”, tempat para mahasiswa dapat dilatih pada suasana kerja dan lingkungan sebenarnya. Untuk itu  FKG Universitas Baiturrahmah seharusnya juga memiliki sarana untuk mahasiswa dalam menjalani Pendidikan Profesi seperti RSGMP yang berfungsi sebagaimana mestinya agar jelas dalam kedudukan dan statusnya dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia.

   Tuntutan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknik Kedokeran Gigi serta Kedokteran yang semakin meningkat, tentu sudah saatnya diperlukan suatu sarana tempat tuntutan tersebut dapat dipadukan dengan tuntutan penyelengaraan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang lebih baik. Berdasarkan hal hal seperti tersebut di atas, maka Yayasan Pendidikan Baiturrahmah   mengubah pola Pelayanan dan Managerial Poliklinik Gigi-Mulut FKG Unbrah dari status sebagai “Klinik Gigi  FKG Unbrah” kearah suatu Rumah Sakit Khusus Gigi Mulut yang diarahkan pula menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan nama Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah. Disini dipadukan pola Pelayanan dan Managerial dari Terminology Rumah Sakit khusus yaitu suatu Rumah Sakit yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan berdasarkan jenis penyakit tertentu atau disiplin ilmu dan Rumah Sakit yaitu suatu Rumah Sakit Umum yang digunakan untuk tempat Pendidikan Tenaga Medik setingkat Dental secara berjenjang.